Setelah 1 tahun lebih menunda hamil, aku dan suami memutuskan untuk mencoba punya anak. Alhamdulillah, setelah mencoba selama 6 bulan, garis 2 itu muncul juga. Ini bukan testpack yang pertama, aku udah pernah nyoba testpack beberapa kali. Lucunya, sekitar 1 minggu sebelumnya aku coba testpack dan hasilnya negatif, lalu aku buang seketika. Entah kenapa testpack yang sekarang, aku ingin pungut lagi setelah aku buang ke tempat sampah selama 30 menit. Dan, voila! garisnya berubah jadi 2. Mungkin, testpack 1 minggu lalupun garisnya 2 tapi keburu dibuang :p Tanpa menunggu lebih lama, besoknya kami langsung pergi ke RS. Hermina Jatinegara. Kali ini dicek oleh Dr. Sawitri SpOG yang favorit dan terkenal di dunia maya. Dr. Sawitri sangat pendiam dan kalem tapi selalu menjawab semua pertanyaanku. Saat di-USG, sudah keliatan kantung bayi tapi belum kelihatan janinnya. Aku juga ada 2 miom di rahim. Tapi karena haidku tidak pernah sakit dan selama miomnya tidak mengganggu, Dr. Sawitri bilang diamkan saja. Menurut Dr. Sawitri usia kandunganku sekitar 4-5 minggu, aku dikasih 2 macam vitamin dan aku disuruh balik lagi kesana 1 bulan kemudian.
Rasanya gak sabar ingin balik lagi. awalnya 1 bulan kerasa lama banget tapi sekarang bulan demi bulan udah kelewatin. Sekarang usia kandunganku 23 minggu lebih. Baby bump udah keliatan jelas. Tapi masa kehamilan yang aku pikir mudah ternyata tidak. Awal kehamilan memang mudah buatku karena aku tidak merasakan mual dan tidak muntah, nafsu makanku malah makin tinggi. Selama trimester 1 cuma pusing dan sakit kepala yang menggangguku.
Masuk trimester 2 aku suka merasa sakit di bagian bawah perut. Tanpa menunggu jadwal kontrol, aku dan suami pergi ke RS Hermina Pasteur karena saat itu kami sedang liburan di bandung. Senang sekali di RS Hermina Pasteur semua susternya ramah dan baik. Dokter yang memeriksaku juga ramah sekali. Berbeda dengan Dr. Sawitri, Dr. Lies Ani Tambunan sangat ramah dan banyak bercerita. Setelah diperiksa dan USG, katanya tidak apa2 hanya rahim yang membesar. Tapi beberapa minggu kemudian sakit di perut itu makin menjadi sampai aku sulit berdiri. Suami langsung membawaku ke RS Hermina Jatinegara, tapi Dr. Sawitri sedang tidak ada jadwal saat itu. Jadi kami mencoba ke Dr. Sitti Fausihar SpOG yang juga merupakan dokter temanku. Dr. Sitti masih muda, beliau sangat ramah dan friendly. Setelah USG, hasil yang aku dapatkan adalah : anakku laki2 :), miomnya ukuran 5cm dan 3cm, keputihan dan infeksi saluran kemih. Infeksi ini juga menyebabkan miomku jadi sakit. Dr. Sitti ngasih aku beberapa obat, dan menyuruhku tes darah. Sebelumnya aku sudah tes darah disuruh Dr. Sawitri dan hasilnya gula darahku agak tinggi. Tapi tes darah yang sekarang berbeda, lebih banyak dan lebih detail. Ada tes HIV nya juga. Alhamdulillah setelah 1 minggu, perutku ga sakit lagi, aku sudah bisa beraktivitas seperti biasa dan hasil tes darahku juga normal hanya saja aku kekurangan zat besi. Karena sudah terlanjur ke Dr. Sitti, kami memutuskan untuk ganti SpOG dari Dr. Sawitri ke Dr. Sitti.
Dr. Sitti menyuruhku untuk infus zat besi. Aku belum pernah diinfus seumur hidupku jadi rasanya menegangkan. Biaya infus juga cukup mahal karena harus bayar kamar inap.
Berdasarkan hasil tes darah yang detail itu, Dr. Sitti mengatur makanan apa aja yang sebaiknya kumakan dan yang sebaiknya kuhindari. Yang sebaiknya dimakan yaitu daging sapi tapi karena aku ada miom jadi makan daging sapinya 2 hari sekali aja, buah bit, dan makanan lain yang mengandung zat besi. Makanan yang harus dihindari diantaranya adalah MSG! karena MSG itu makanan si miom, supaya miom ga bertambah besar jadi hindari banget banget yang namanya MSG dan makanan berpengawet. Daging olahan juga harus dihindari seperti bakso dan sosis. Menurut Dr. Sitti, segala macam makanan yang diolah dengan banyak kimiawi akan berpengaruh pada miom. Demi kesehatan si baby boy, aku memulai makanan2 sehat dan mulai banyak makan daging sapi.
Keep healthy my baby boy yang sekarang udah rajin nendang2 di dalem perut :) i love you <3